Administrasi Sistem Jaringan, Materi Konfigurasi DHCP Server
Mengkonfigurasi DHCP Server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan protokol yang bisa secara otomatis memberikan layanan berupa konfigurasi jaringan pada klien. DHCP berada pada lapisan OSI level 7 yaitu layer aplikasi. dengan DHCP, maka server dapat
memberikan banyak sekali macam layanan informasi yg berhubungan dengan jaringan contohnya alamat IP, alamat Gateway, alamat DNS Server, serta lain sebagainya. dengan menggunakan DHCP maka pengelolaan pengalamatan personal komputer pada sebuah jaringan akan lebih simpel serta tersentralisasi, sebagai akibatnya tidak dimungkinkan adanya alamat IP yang saling bertumbukan satu dengan yg lainnya.
keuntungan dari penggunaan DHCP server adalah kita tidak perlu memberikan setting ip secara manual satu per satu dari setiap komputer client. mampu dibayangkan saat terdapat 200 client, untuk mensetting alamat IP secara manual ke 200 komputer tadi akan membutuhkan waktu yang tak sedikit. Sedangkan kelemahan berasal DHCP merupakan Jika server penyedia DHCP ini mati atau mengalami gangguan, maka seluruh layanan yg berhubungan dengan jaringan akan terganggu. DHCP server dikembangkan sang Internet perangkat lunak Consortium / ISC yang jua berbagi perangkat lunak Bind9.
2. Prinsip dan cara kerja DHCP
Ada beberapa tahapan antara server dan client pada memberikan layanan DHCP, tahapan tersebut merupakan:
ialah tahapan proses saat client mencari layanan DHCP yang tersedia dalam jaringannya. dalam tahap ini DHCP Client bekerja ketika network adapter client diaktifkan.
Selain DHCP client yang mencari layanan dalam suatu jaringan, hal yang sama jua dilakukan oleh DHCP server, yaitu melakukan broadcast berupa penawaran (offering) layanan yg disediakan dhcp server.
sehabis client menemukan layanan dhcp yg ada pada jaringannya, client melakukan request kepada dhcp server. kemudian dalam termin yg sama dhcp server melakukan pemilihan ip address yang akan diberikan ke client.
Jawaban dhcp server kepada client berupa isu no IP bersama acknowledgment (sambutan). Client kemudian melakukan binding (mengikat) alamat IP yg diberikan oleh DHCP server.
- IP Address static yang digunakan menjadi penyedia layanan telah dikonfigurasi, pada hal ini terdapat pada bab sebelumnya memakai ethernet yg menuju ke arah client.
- Hak akses ke root atau user yg memiliki hak akses ke root.
- Bila menggunakan DVD Debian 9, pastikan menyiapkan DVD ke 2, karena paket instalasi berada pada DVD kedua
- Bila menggunakan repository perangkat lunak secara online, pastikan konfigurasi source list sudah valid.