Konfigurasi Debian Linux Menggunakan Oracl VMVirtualbox
Konfigurasi Debian Linux
1. Pertama buka Oracle VM VirtualBox
2.Tampilan awalnya seperti ini, lalu klik Baru

3.Isikan nama sistem operasi yang akan di instal (Debian 9) ,
untuk tipe-nya Linux. Karena kita akan menginstal Debian 9 yang 32
bitkemudian Lanjut seperti gambar di bawah ini.

4.Kemudian kita akan menentukan ukuran memori virtualnya , saya menggunakan memori sebesar 2GB , klik Lanjut

5.Kemudian kita akan masuk ke pembuatan hardiskn virtual , kita pilih Create a virtual harddisk now lalu klik Buat.

6.Selanjutnya kita akan masuk ke pemilihan tipe harddisk virtual , pilih VHD (Virtual Hard Disk) klik Lanjut.

7.Kemudian pilih Dinamically allocated lalu klik Lanjut.

8. Selanjutnya kita akan disuruh untuk menentukan lokasi dan
ukuran berkas, Untuk tahap ini kita simpan lokasi nya sesuai keinginan
kita,menentukan dengan ukuran hardisk yaitu sekitar 700+ GB, lalu klik Buat.

9.Di tahap ini kita sudah selesai membuat sebuah mesin virtual
baru, kemudian kita akan melakukan setting pada mesin virtual tersebut.
Klik pada mesin virtual yang kita buat tadi kemudian pilih Pengaturan.

11. Pilih tab Penyimpanan , dan klik pada Pengendali IDE , klik di logo CD yang betuliskan Kosong. Kemudian pada bagian sebelah kanan di atribut Optical Drive klik logo CD lalu klik Choose Virtual Optical Disk File.
Disini kita diminta memasukan tipe dari master sistem operasi yang akan
digunakan. Dalam hal ini kita mengggunakan ISO file untuk instalasi
Debuan Linux nya. Maka kita klik pada gambar CD lalu browser dimana file
ISO debian kita simpan dan klik Open.

12.pada Tab NETWORK,pada bagian “Attached to” pilih Bridge
Adapter,lalu klik pilihan advanced pada bagian “Prosmicuous Mode” pilih
Allow All.setelah selesai klik OK

13.Pada jendela utama virtualbox, kita klik Debian yang tadi kita buat klik Mulai untuk memulai instalasi.

14.Selanjutnya akan muncul seperti dibawah ini kita pilih Install dan Enter.

15.tunggu sampai proses booting selesai, maka akan tampilan
seperti ini, pilih bahasa kalau anda memilih bahasa indonesia tidak
apa-apa tapi saya sarankan agar memilih bahasa Inggris agar kita cepat
memahami perintah-perintah dalam bahasa inggris, kemudian tekan Enter.


16.Kemudian masuk untuk memilih area country, Kemudian tekan Enter,
17.saat menu Contient or Region,pilih Asia

18.saat menu Country, Territory or Area pilih Indonesia

19.saat menu “Country to base default locale setting on” pilih United States

20.saat menu “Keymap to use” pilih American English

21.saat proses waiting pada setelan network,pilih cancel/tekan enter saat proses setelan network
22.saat menu “Configure the Network” pilih Configure network manually

23.saat menu “IP address” isilah ip Address pc kalian,

24.menu “netmask” isilah sesuai pc kalian,

25.menu “Gateway” isilah sesuai pc kalian,

26.menu “Name Server addresses” isilah ip address pc kalian,

27.menu “Hostname” isilah nama kalian,

27.menu “Domain name” isilah nama kalian,

28.menu “Root password” isilah terserah kalian,

29.menu “Re-enter password to verify” isilah password yang tadi,

30.menu “Full name for the new user” isilah nama kalian,

31.menu “username for your account” isilah nama kalian,

32.menu “Choose a password for the new user” isilah terserah kalian,

33.menu “Re-enter password to ferify” isilah password sebelumnya,

34.menu “Select city in your time zone” pilih yang paling atas,

35.Setelah itu masuk pada tahap selanjutnya yaitu mempartisi
hardisk, di situ ada 4 pilihan bisa secara manual bisa juga secara
otomatis, kalau saya pilih yang paling atas biasa ngirit waktu soalnya
kalau manual banyak langkah-langkahnya, hehehe kemudian tekan Enter,
tahap berikutnya tidak perlu di ganti-ganti lagi jadi tekan Enter saja ,
, ,

36.menu “partitioning scheme” pilih yang paling bawah,

37.tekan enter pada finish partitioning,

38.pilih yes,

39.Pada tahap berikutnya akan ada perintah ” Scan another CD or DVD ” pilih No kemudian tekan tombol Enter

40.Selanjutnya untuk ” Network Mirror ” pilih No juga kemudian Enter

41.Tahap selanjutnya sama saja dengan langkah ke-39 dan 40, pilih No kemudian Enter, tunggu proses sampai selesai

42.Pilih sosftware yang akan di instal, dipilih semua juga tidak
apa-apa tapi untuk mempersingkat waktu pilih system standar/ standart
system saja. Kalau kamu ingin tampilan debian berbasis GUI pilih juga
Dekstop Environment dengan menekan (spasi), Setelah itu untuk
melanjutkan tekan enter,

43.Install boot loader GRUB pada master boot record kita pilih Ya

44.menu ” Device for boot loader instalation” pilih yang bawah,

45.Akhirnya selesai juga, kemudian tinggal tekan Enter ,Mesin akan merestart sendiri

46.Debian siap digunakan, tinggal masukan username dan passwordnya

setelah berhasil log in maka sudah berhasil kita menginstal DEBIAN 9
B. Konfigurasi DNS Debian 9
- Masukan Perintah
nano /etc/network/interfaces

Ganti dhcp dengan static
Isi address (212.234.153.1/24)
Gateway (212.234.153.1)
Dns-nameservers (212.234.153.1)
Dns-search (nama_domain)

- Cek CD dengan memasukan perintah
apt-cdrom add
- Install bind9, masukan perintah
apt-get install bind9
- Klik Y

- Sesuai permintaan system masukan cd berapa

- Ketik eject

- Kemudian ketk eject lagi

- Install bind 9 [menggunakan perintah yg sama]
- Ketik Y
- Ketik eject 2x
- Restart aplikasi networking mengunakan perintah
/etc/init.d/networking restart
- Mengaktifkan LAN menggunakan perintah
Ifup enp0s3
- Cek jaringan, ketik
ping 212.234.153
- Utk batal tekan
ctrl + c
- Masuk ke file resolv
nano /etc/resolv.conf, lalu isi Search (nama_domain), nameserver (212.234.153.1)
simpan dengan menekan
ctrl + O
- Kluar dengan menekan
ctrl + X
- Masuk ke zona default
nano /etc/bind/named.conf.default-zones
- Ganti nama zonaForward dengan (nama_domain), lalu ganti directory dengan nama SENDIRI zonaReverse dengan 153.234.212, lalu ganti directory dengan 212.
Simpan dengan menekan
ctrl + O
- Copy file type forward
cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.(NAMA_SENDIRI)
- Copy file type reverse
cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.212
- Masuk zona forward
nano /etc/bind/db.(NAMA_SENDIRI)
- Tekan ctrl+W lalu ctrl+R ganti localhost dengan (nama_domain), ganti sesuai contoh

- Simpan lalu keluar
Ctrl + O
Kemudian
Ctrl + X
- Masuk ke directory reverse
nano /etc/bind/db.212
- Tekan ctrl+W lalu ctrl+R ganti localhost dengan (nama_domain), ganti sesuai contoh

- Simpan lalu keluar
- Restart bind 9
nano /etc/init.d/bind9 restart
- Ketik eject dan masukan cd yg pertama, lalu Klik kanan di gambar cd lalu uncentang drive host E, lalu centang lagi Drive Host E
- Install dnsutils
apt-get install dnsutils
Cek atau pengujian dns server
nslookup 212.234.153.1
nslookup (namadomain)
nslookup www.(namadomain)
- setelah itu lakukan penginstalan apache2 dengan menggunakan CD 1
apt-get install apache2
apabila berhasil akan ditandai dengan tulisan seperti gambar dibawah ini

- lakukan perintah pengubahan padadirektori dengan menggunakan perintah berikut
Cd /etc/apache2/sites-available
- masukan perintah ls untuk mengecekapakah fitur yang pada apache2 lengkap atau tidak
/etc/apache2/sites-available# ls
Apabila lengkap tampilannya akan sama seperti ini

- lakukan proses pengcopyan 000-default.conf ke web.conf

- lakukan pengeditanpada web.conf dengan memasukanperintah berikut

- tampilan awal pada web.conf akan seperti berikut

lakukan pengubahan dan penambahan pada tulisan yang adapada web.conf hingga sama persis seperti gambar berikut ini setelah itu simpan dengan cara tekan CTRL+Olalu enter dan keluar dengan cara CTRL+X

lakukan perintah untuk membuat direktori dengan menggunakan perintah seperti dibawah ini

lalu masukan perintah untukmengedit file index.html denganmemasukan kode berikut

saat didalam file indexmasukan kode html. Kode html nya bebas sesuai dengan kreatifitas anda. Apabilatelah selesai simpan dengan cara CTRL+O lalu keluar file dengan cara CTRl+X

masukan perintah untuk menonaktifkan 000-default.conf

lalu lakukan perintah untuk mengaktifkan web.conf

masukan perintah untuk restartapache 2

Saat berhasil direstartakan ditandai dengan tulisan ok berwarna hijau seperti
