Kecerdasan Komputasi Awan (Artificial Intelligence)

  Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)


 

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Kecerdasan Buatan didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.

 Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output, mempunyai nilai kontinyu. Fuzzy dinyatakan dalam derajat dari suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran.

 Oleh sebab itu sesuatu dapat dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama (Kusumadewi. 2004).Perangkat lunak kecerdasan buatan membuat baik penggunaan fuzzy logic di daerah yang tidak memiliki aturan yang jelas atau nilai-nilai absolut. Dalam setiap kasus di mana jawabannya akan “kadang-kadang” atau “mungkin,” logika fuzzy sangat membantu.

Pada bidang Robotika fuzzy logic sangat berguna dalam membantu robot memutuskan apa yang harus dilakukan dengan input sensorik. Setiap jenis kontak akan memerlukan respon yang berbeda, tergantung pada sejumlah factors. Read lebih lanjut tentang peran AI dalam teknologi robot saat ini, di Robotika dan Kecerdasan Buatan Campurkan dalam Perang Robot modern.

Pengertian Kecerdasan Komputasi

Kecerdasan komputasi merupakan bagian dari kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan biasanya didesain lebih kearah problem yang memerlukan kognitif tingkat tinggi, sedangkan kecerdasan komputasi biasanya lebih kearah problem dengan tingkat kognitif yang lebih rendah misalnya kecerdasan untuk control atau persepsi. Kecerdasan komputasi dan kecerdasan buatan keduanya merupakan kecerdasan mesin yang dapat melakukan tugas intelektual apapun yang dilakukan manusia.


Kecerdasan komputasi biasanya mengacu pada kemampuan komputer untuk mempelajari tugas tertentu dari data atau observasi eksperimental. Meskipun secara umum dianggap sebagai sinonim dari komputasi lunak. Secara umum, kecerdasan komputasi adalah seperangkat metodologi dan pendekatan komputasi yang diilhami oleh alam untuk mengatasi masalah dunia nyata yang kompleks di mana pemodelan matematika atau tradisional tidak berguna karena beberapa alasan: prosesnya mungkin terlalu rumit untuk penalaran matematis, mungkin mengandung beberapa ketidakpastian selama proses, atau proses mungkin hanya bersifat stokastik.

 Kecerdasan komputasi pada skala menengah (smart city, smart building)

   1.Smart City

Smart city merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari, dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga. Sebuah kota bisa disebut sebagai kota pintar atau smart city jika sudah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi hingga level tertentu dalam proses tata kelola dan operasional sehari-hari. Integrasi teknologi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, membagikan informasi kepada publik, hingga memperbaiki pelayanan kepada masyarakat ataupun meningkatkan kesejahteraan warga.


Smart City terdiri dari enam dimensi yaitu Smart Economy, Smart Mobility, Smart Environment, Smart People, Smart Living dan Smart Governance. Konsep dasar Smart City adalah mewujudkan sebuah komunitas/lingkungan bagi masyarakat yang efisien, berkelanjutan dan memberikan rasa aman. Konsep Smart City meliputi Pelayanan.

  2.Smart building

Smart Building adalah struktur yang menggunakan proses otomatis untuk mengendalikan operasional dalam sebuah bangunan seperti untuk pemanasan, ventilasi, penyejuk ruangan, pencahayaan, keamanan dan sistem-sistem lainnya. Menurut Budi dan Tri (2017) Sistem Smart Building adalah sistem aplikasi yang merupakan gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada lingkungan rumah atau gedung dengan fungsi tertentu yang bertujuan meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan keamanan penghuninya.


Smart Building menggunakan teknologi berupa sensor maupun microchip untuk mengumpulkan data dan mengelolanya sesuai dengan fungsi maupun layanan bisnis. Teknologi ini dapat membantu pengelola maupun pemilik untuk mengurangi penggunaan energi dan meminimalisir dampak dari lingkungan. Membuat Smart Building dimuai dengan menghubungkan sistem inti seperti penerangan, meter listrik, meter air, pompa, pemanas, alarm kebakaran dan lain sebagainya dengan sistem kontrol.
 





Next Post Previous Post